1.2.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 1.2
Durasi : 2 JP
Moda : Pembelajaran Mandiri
Tujuan Pembelajaran Khusus:
- CGP
mengetahui hubungan antara emosi, cara kerja otak, kebutuhan dasar
manusia, daya untuk memilih, motivasi intrinsik, dan struktur sistemik
lingkungan dalam pembentukan nilai-nilai dalam diri seseorang
- CGP
menjelaskan makna Profil Pelajar Pancasila dalam transformasi pendidikan.
- CGP
menjelaskan makna nilai-nilai yang perlu dikembangkan guru penggerak.
- CGP
menjelaskan makna peran guru penggerak dalam transformasi pendidikan.
- CGP
mengetahui bahwa keteladanan dan sistem pembiasaan yang konsisten di suatu
lingkungan mempengaruhi penumbuhan nilai-nilai dalam diri seseorang.
- CGP
mengelaborasi makna pemimpin pembelajaran di sekolahnya masing-masing.
"Perubahan yang kita lakukan di pendidikan harus
menuju pada suatu titik yang memanusiakan manusia dan memperkuat nilai
kemanusiaan kita."
(Iwan Syahril Dirjen GTK Kemdikbudristek, Refleksi
atas Asas Konvergensi Ki Hadjar Dewantara)
Previous12345678910111213141516171819202122Next
NILAI KEMANUSIAAN: KEBAJIKAN
UNIVERSAL
Selamat datang di sesi pembelajaran kedua!
Dalam sesi ini, Bapak/Ibu akan melakukan aktivitas
yang berbentuk paparan materi. Bapak/Ibu akan berinteraksi dengan materi secara
mandiri dengan menyimak dan memaknai materi yang dipaparkan serta
merefleksikannya. Sebagaimana dinyatakan dalam kalimat pembuka di atas,
pendidikan harus mampu menumbuhkan manusia yang kuat nilai kemanusiaannya, yang
memegang teguh nilai-nilai kebajikan. Dalam konteks yang beranekaragam, kita
memerlukan pegangan yang mempersatukan. Nilai-nilai kebajikan yang sifatnya
universal lah kemudian yang dapat dijadikan “landasan bersama” (common-ground),
bagi beragam kepentingan, suku-bangsa, ras, agama, dan antar-golongan. Semangat
untuk mengapresiasi dan berpihak pada nilai-nilai yang diperlukan dan
menguntungkan anak adalah landasan dalam membawakan peran perubahan di
pendidikan. Dengan demikian diharapkan, Bapak/Ibu dapat menilik kembali
nilai-nilai yang sudah ada dalam diri pribadi lalu menguatkan yang selaras
dengan nilai-nilai dan konsep yang dipromosikan dalam Program Guru Penggerak
ini. Bapak/Ibu juga diharapkan untuk menjawab dengan seksama dan mendalam
pertanyaan-pertanyaan refleksi yang telah disediakan agar pemahaman Bapak/Ibu
akan konsep yang dipaparkan pun menjadi semakin kuat, semakin paham pula
bagaimana manusia tergerak dan bergerak, sehingga semakin menghayati bagaimana
menggerakkan manusia.
A.2. Lima (5) Kebutuhan
Dasar Manusia: Kebutuhan Genetis
Disukai atau
tidak, manusia adalah makhluk biologis yang memiliki sifat dasar menjaga
keberlanjutan spesiesnya secara genetis. Kebutuhan untuk bertahan hidup
(survival), kebutuhan untuk diterima (love and belonging), kebebasan (freedom),
kesenangan (fun), dan kekuasaan/penguasaan (power) adalah kebutuhan yang tidak
cuma dimiliki oleh manusia, makhluk lain seperti Burung, Mamalia, dan Primata
juga memiliki kebutuhan yang sama. Kita pasti pernah melihat anak-anak singa
atau singa remaja bermain layaknya berkelahi sungguhan, atau anak-anak monyet
yang usil saling mengganggu dan berakhir dengan kejar-kejaran dari pohon ke
pohon. Itu adalah satu contoh kebutuhan bersenang-senang (fun). Kelima
kebutuhan di atas bermuara pada kebutuhan tiap jenis makhluk untuk melanjutkan
generasi, termasuk juga manusia.
Mungkin kita
pernah menjumpai seseorang dengan perilaku yang tidak sesuai dengan norma atau
aturan yang berlaku. Besar kemungkinan, hal itu mereka lakukan karena mereka
tak mampu memenuhi atau mereka tidak mendapatkan kebutuhan dasar mereka. Setiap
perilaku kita adalah usaha terbaik kita untuk mendapatkan apa yang kita
butuhkan, sebuah usaha untuk memenuhi satu atau lebih kebutuhan dasar kita.
Berikut ini, kita ulas satu demi satu kebutuhan tersebut dalam kaitannya dengan
konteks pendidikan dan sekolah
A.3. Tahap tumbuh kembang anak - Wiraga-wirama
Ki Hadjar Dewantara
Setiap insan manusia
memiliki cara pandangnya sendiri terhadap dunia sesuai dengan usia dan tahap
tumbuh-kembangnya. Ki Hadjar Dewantara meyakini bahwa proses belajar harus
selaras dengan kodrat anak. Beliau paham bahwa dalam tiap periode usia anak
memiliki kekhususan yang harus dijadikan bahan pertimbangan dalam proses
belajar.
0 Komentar untuk "1.2.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 1.2"